Selamat Ulang Tahun, Ma !!!
Akhir november lalu, tepatnya 29 November 2011 ibu saya berulang tahun ke 54. mungkin kata ibu agak asing bagi saya, ya karena dari saya lahir sampe sekarang saya selalu memanggil ibu saya dengan sebutan "mama" bukan "ibu". Yah "mama" seorang wanita hebat menurut saya, sangat teramat hebat malah. saya yakin, kalian pun akan menyebut itu semua kepada ibu anda.
Ibu saya, Tina Juri namanya, wanita kelahiran Pariaman 29 November 1957. Nama Juri berasal dar nama kakek saya H. Juri yg seumur2 saya belum pernah melihatnya. ya karena kake saya meninggal ketika saya umur 2 tahun, dan saya lahir di jakarta. wajar kalau saya belum pernah lihat kakek saya. Ibu saya hanya lulusan sekolah agama (setingkat SMA) di daerah asalnya.
Ibu saya hanya ibu rumah tangga, sederhana, tidak neko2. Jangankan mengoperasikan komputer, ibu saya pun tidak tahu cara mengirim SMS dan cari kontak di HP, ya ibu saya hanya bisa tekan tombol short cut untuk menghubungi nomor2 keluarga. ibu saya pun tidak pernah ke mol untuk belanja2 ataupun sekedar nonton bioskop layaknya ibu2 jaman kini, ibu saya hanya sesekali ke mol arion, mol kecil di jakarta timur hanya untuk menemani adik saya beli sepatu. ibu saya pun tak tahu masak mkanan jaman sekarang yg sedang tren, spageti lasagna dkk.
Terlepas dari itu semua, banyak hal super dari ibu saya. Ibu saya ahli masak, tentu bukan masakan eropa, ya karena ibu saya orang minang tentu dia ahli masakan minang. Ibu saya mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian, karena terakhir saya punya PRT adalah ketika saya kelas 2 SD. ya mungkin saya anak yang bandel karena jarang membantu pekerjaan rumah, tapi ibu saya tetap ikhlas mengerjakan itu semua, meski sesekali memarahi saya juga kakak dan adik saya. Saat saya minta uang, ibu saya selalu memberi padahal dia tidak bekerja, ibu saya hanya menyisihkan beberapa dari uang belanja harian.
semakin saya tumbuh dewasa, semakin sayang saya dengan ibu saya. denagn umurnya yang sudah lebih sari setangah abad, dengan kesehatanya yang terus menurun, dan dengan segala keterbatasan lainya ibu saya masih mempedulikan saya. ketika saya plg ke Jakarta (saat kuliah di Bandung) ibu saya selalu memasakkan makanan kesukaan saya, mulai dari sayur labu sampe orak arik ati + kentang. ketika saya sudah kembali ke Jakarta dan bekerja, ibu saya pun tak lupa untuk membuatkan jus wortel (semenjak beberapa saraf mata kiri saya rusak saya dianjurkan sering minum jus wortel) , saat saya pulang kantor jus wortel sudah tersedia di kulkas. Saat dr saya kuliah smpe skrg, ketika saya di rumah saya selalu melihat ibu saya shalat tahajud ketika saya terbangun dini hari, berdoa sambil meneteskan air mata setelaj shalat tahajud. saat saya kuliah pun kadang dia suka menelpon untuk tanya keuangan, apakah uang jajan bulanan saya yg sebesar 800 ribu cukup untuk biaya sebulan. meski kadang tak cukup, saya pun enggan untuk bilang ga ada uang. saya selalu bilang, "tenang ma masih ada kok uang, gampang ada kok uang mah". dan alhamdulillah ketika saya sudah bekerja, saya bisa sisihkan sekian persen gaji saya kepada ibu saya, ya mungkin tidak banyak karena gaji saya dulu tidak begitu besar. Namun sekarang saya sedang tidak bekerja, dan keinginan terbesar saya adalah, segera mendapatkan pekerjaan sepulan dari pare. saya pun berjanji akan terus menyisihkan gaji saya kelak.
ya begitulah ibu saya, ibu yang sederhana tapi begitu istimewa menurut saya. cita2 dan mimpi terbesarnya tidak neko2, dia hanya mau segera pergi haji. dan punya rumah kecil di daerah tidak terlalu kota yang fresh untu hari tuanya. Dan pasti ibu saya ingin sekali melihat anak-anaknya sukses termasuk saya, salah 1 anak kebanggannya karena memang prestasi saya lumayan dibanding kakak dan adik saya.
meski sampe sekarang jarang sekali saya curhat bahkan memeluk ibu saya dan bilang "i love you mam", tapi tetap tak berkurang 0,1 % pun rasa sayang saya. Sekarang memang saya belum bisa mewujudkan impiannya, dan saya yakin secepatnya saya akan segera mewujudkan mimpi ibu saya. dan Ibu saya lah motivasi terbesar saya untuk menjalanni hidup ini. Dan saya pun berjajnji kepada diri saya, saya akan mewujudkan mimpi ibu saya. InsyaAllah ma :).
Ya seperti itulah ibu saya, seorang ibu yang sangat sayang sekali dengan anaknya yang bandel ini. masih banyak yang mau saya tulis, tapi 1 buku pun tak cukup untu mendeskripsikan betapa sayangnya saya terhadap ibu saya.
akhir kata : SELAMAT ULANG TAHUN MA, SEHAT TERUS.. aminnn
-pare, 2 Des 2011-
Ibu saya, Tina Juri namanya, wanita kelahiran Pariaman 29 November 1957. Nama Juri berasal dar nama kakek saya H. Juri yg seumur2 saya belum pernah melihatnya. ya karena kake saya meninggal ketika saya umur 2 tahun, dan saya lahir di jakarta. wajar kalau saya belum pernah lihat kakek saya. Ibu saya hanya lulusan sekolah agama (setingkat SMA) di daerah asalnya.
Ibu saya hanya ibu rumah tangga, sederhana, tidak neko2. Jangankan mengoperasikan komputer, ibu saya pun tidak tahu cara mengirim SMS dan cari kontak di HP, ya ibu saya hanya bisa tekan tombol short cut untuk menghubungi nomor2 keluarga. ibu saya pun tidak pernah ke mol untuk belanja2 ataupun sekedar nonton bioskop layaknya ibu2 jaman kini, ibu saya hanya sesekali ke mol arion, mol kecil di jakarta timur hanya untuk menemani adik saya beli sepatu. ibu saya pun tak tahu masak mkanan jaman sekarang yg sedang tren, spageti lasagna dkk.
Terlepas dari itu semua, banyak hal super dari ibu saya. Ibu saya ahli masak, tentu bukan masakan eropa, ya karena ibu saya orang minang tentu dia ahli masakan minang. Ibu saya mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian, karena terakhir saya punya PRT adalah ketika saya kelas 2 SD. ya mungkin saya anak yang bandel karena jarang membantu pekerjaan rumah, tapi ibu saya tetap ikhlas mengerjakan itu semua, meski sesekali memarahi saya juga kakak dan adik saya. Saat saya minta uang, ibu saya selalu memberi padahal dia tidak bekerja, ibu saya hanya menyisihkan beberapa dari uang belanja harian.
semakin saya tumbuh dewasa, semakin sayang saya dengan ibu saya. denagn umurnya yang sudah lebih sari setangah abad, dengan kesehatanya yang terus menurun, dan dengan segala keterbatasan lainya ibu saya masih mempedulikan saya. ketika saya plg ke Jakarta (saat kuliah di Bandung) ibu saya selalu memasakkan makanan kesukaan saya, mulai dari sayur labu sampe orak arik ati + kentang. ketika saya sudah kembali ke Jakarta dan bekerja, ibu saya pun tak lupa untuk membuatkan jus wortel (semenjak beberapa saraf mata kiri saya rusak saya dianjurkan sering minum jus wortel) , saat saya pulang kantor jus wortel sudah tersedia di kulkas. Saat dr saya kuliah smpe skrg, ketika saya di rumah saya selalu melihat ibu saya shalat tahajud ketika saya terbangun dini hari, berdoa sambil meneteskan air mata setelaj shalat tahajud. saat saya kuliah pun kadang dia suka menelpon untuk tanya keuangan, apakah uang jajan bulanan saya yg sebesar 800 ribu cukup untuk biaya sebulan. meski kadang tak cukup, saya pun enggan untuk bilang ga ada uang. saya selalu bilang, "tenang ma masih ada kok uang, gampang ada kok uang mah". dan alhamdulillah ketika saya sudah bekerja, saya bisa sisihkan sekian persen gaji saya kepada ibu saya, ya mungkin tidak banyak karena gaji saya dulu tidak begitu besar. Namun sekarang saya sedang tidak bekerja, dan keinginan terbesar saya adalah, segera mendapatkan pekerjaan sepulan dari pare. saya pun berjanji akan terus menyisihkan gaji saya kelak.
ya begitulah ibu saya, ibu yang sederhana tapi begitu istimewa menurut saya. cita2 dan mimpi terbesarnya tidak neko2, dia hanya mau segera pergi haji. dan punya rumah kecil di daerah tidak terlalu kota yang fresh untu hari tuanya. Dan pasti ibu saya ingin sekali melihat anak-anaknya sukses termasuk saya, salah 1 anak kebanggannya karena memang prestasi saya lumayan dibanding kakak dan adik saya.
meski sampe sekarang jarang sekali saya curhat bahkan memeluk ibu saya dan bilang "i love you mam", tapi tetap tak berkurang 0,1 % pun rasa sayang saya. Sekarang memang saya belum bisa mewujudkan impiannya, dan saya yakin secepatnya saya akan segera mewujudkan mimpi ibu saya. dan Ibu saya lah motivasi terbesar saya untuk menjalanni hidup ini. Dan saya pun berjajnji kepada diri saya, saya akan mewujudkan mimpi ibu saya. InsyaAllah ma :).
Ya seperti itulah ibu saya, seorang ibu yang sangat sayang sekali dengan anaknya yang bandel ini. masih banyak yang mau saya tulis, tapi 1 buku pun tak cukup untu mendeskripsikan betapa sayangnya saya terhadap ibu saya.
akhir kata : SELAMAT ULANG TAHUN MA, SEHAT TERUS.. aminnn
-pare, 2 Des 2011-
12/02/2011 07:04:00 pm
|
Labels:
cerita hidup
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
my top link list
Halo
Halo, terima kasih telah terjebak ke blog saya.. Jangan salahkan saya atas terjebaknya kalian, salahkan om google yang menjebak kalian kesini..
Silahkan dibaca-baca dulu sedikit, siapa tau kita jodoh.. uhuy
yang mau kepo bisa guglin tuwiter, pesbuk, ling in, pet, semua pake nama akhsan catur kok..
-salam, akhsan catur-
Silahkan dibaca-baca dulu sedikit, siapa tau kita jodoh.. uhuy
yang mau kepo bisa guglin tuwiter, pesbuk, ling in, pet, semua pake nama akhsan catur kok..
-salam, akhsan catur-
About Me
- akhsan catur
- saya akhsan catur, sama seperti kalian seorang manusia biasa. salam kenal.
1 comments:
very touching, two thumb's up.
Post a Comment