Terima Kasih ACC, Terima Kasih Muara Bungo


ACC YES, ACC WUSS, ACC LUAR BIASA
4 tahun 8 bulan, atau biar lebih panjang kita sebut 1.681 hari.. Tanpa terasa, cukup sudah waktu saya sebagai Insan Astra, Perusahaan Nomor 1 di Indonesia. Meski kalau mau lebih spesifik sebenaranya adalah insan ACC, Astra Credit Companies, salah satu grup Astra Internationla divisi Finance (gapapalah ya masih ada nama Astra di depannya :p). So Far, ACC masih Perusahaan Pembiayaan nomor 1 di Indonesia, sampai terakhir tulisan ini saya buat, karena ga tau, mungkin 2-3 tahun lagi bisa kebalap sama BCAF dan MTF dari sisi Outstanding Amount, semoga saja ACC bisa menyikapi hal tersebut. . Oke skip, saya ga mau bahas soal peta persaingan itu hehe..

Saya secara pribadi banyak belajar dari ACC, perusahaan yang tergabung dalam astra grup, yang menjunjung tinggi catur dharma astra sebagai landasan utama dalam berkarya. Secara kualitas SDM tentu tidak diragukan lagi, juga dari budaya dan etos kerja, sya benar-benar banyak belajar dari grup astra ini. Tidak salah, banyak top management perusahaan pembiayaan tetangga adalah lulusan dari ACC. Jokes yang berkembang pun ACC adalah kepanjangan dari Academy Credit Companies, pencetak kader kader luar biasa yang akhirnya duduk di singgasana perusahaan tetangga.

Saya bersyukur san berterima kasih, karena mendapat kesempatan untuk ditempa di perusahaan ini, hampir 5 tahun saya disini, banyak pembelajaran dan hal positif yang saya dapat, ilmu yang mungkin sulit didapat di perusahaan lain. Meskipun masih ada beberapa hal yang bisa di perbaiki, karena bagaimanapun semua perusahaan butuh Continous Improvement agar tetap bisa menapak tinggi menjadi perusahan yang semakin besar dan gagah tentunya. 

3 tahun saya berkarya di Head Office, ditatar oleh Boss yang saya bilang sedikit Diktator Otoriter, tak ubahnya Petinggi Militer dengan Satu Garis Komando. Meski banyak yang bilang dia adalah bos killer, saya rasa saya cukup berhasil selama 3 tahun di bawah pimpinan dia. Banyak hal dan ilmu yang saya pelajari dari beliau, terlepas dari pikiran negatif orang lain. Terima Kasih untuk Pak DSN untuk lecutan dan tempaan 3 tahunnya, terima kasih untuk Pak AHK untuk penyeimbangnya, mungkin jika tidak ada bapak sebagai filter dan tameng, mungkin tidak akan sampai 3 tahun saya di Head Office.

Masa-masa menjadi bagian "otak" di head office, akhirnya saya di transfer juga ke Cabang. Cabang pertama adalah Cibinong di Kabupaten Bogor. Ditugaskan menjadi Operation Head, hal yang benar benar sangat baru bagi saya, 3 tahun menjadi analyst sales marketing used car, kemudian sekarang pegang operation. Kagok, itu hal pertama yang saya rasakan. Terlebih bekal yang diberikan hanya training overview 2 hari, sisanya yang learning by doing. 1-2 bulan pertama sungguh akward bagi saya, hal-hal teknis yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya harus saya lakukan sekarang, tanpa training teknis, hanya berbekal telpon dan grup BBM/Wasapp. Jadi ketika saya kurang paham ataupun tidak tahu, satu-satu OH Senior di DKI saya telpon untuk bertanya, meski kebayakan bertanya di Grup OH yang sama-sama awam biar bisa sekalian bercanda :p. Sedang asik-asiknya menikmati Operation, bos-bos top level mentransfer saya ke Luar Daerah untuk menjadi Branch Manager, duh padahal lagi asiknya menimba ilmu Operation. Total hanya 6 bulan saya di Cibinong. Cukup Singkat, tapi tetep seru. Terima kasih buat Momy MDW atas bimbingan dan kesabarannya, mungkin kalau bos area nya bukan Momy, saya bener2 kacau di Operation. 

Dannn, akhirnya tiba juga saya di Muara Bungo. 29 Juni 2015 saya resmi mendarat di Kabupaten Bungo Provinsi jambi. Setelah chit chat panjang dengan Division, tak bisa nego, akhirnya berlabuh lah saya disini untuk ditugaskan sebagai Branch Manager, menggantikan kolega yang lama yang minta pulang ke Jakarta. Mungkin bisa dipastikan, 4 dari 5 orang yang kita ajak ngobrol pasti tidak tahu, dimana itu Muara Bungo, karena jujur saya pun harus googling dulu untuk mengetahui sekilas tentang Muara Bungo. Saya datang ke Muara Bungo, dengan kondisi yang kurang bagus, kondisi dimana Harga Komoditi Karet dan Sawit sedang anjlok-anjloknya, yang berdampak terhadap kondisi perekonomian disini. Sampai saat ini tulisan ini saya buat pun, kondisi tersebut belum mengalami perbaikan yang siginifikan, hanya Sawit yang perlahan mulai kembali bagus meski belum sampai ke level wajarnya, untuk Karet masih tenggelam yang membuat para pemilih lahan karet enggan untuk berproduksi, karena harga jualnya tidak sebanding dengan biaya mereka memanen. 
Cabang ACC Bungo
Ekonomi kurang baik, kondisi daerah yang jauh dari kata kota, jauh dari Jakarta, adalah beberapa Hal yang membuat saya agak kesulitan untuk bisa berkarya lebih di Muara Bungo. Ternyata, menjadi pemimpin itu SULIT, itu hal pertama yang saya rasakan disini. Kesulitan untuk melawan diri sendiri adalah yang paling sulit, bagaimana kita bisa "melawan" diri sendiri untuk yakin bahwa Muara Bungo pasti BISA, Muara Bungo pasti bisa bangkit dari kondisi yang bukan seharusnya. Total 15 bulan saya disini, banyak hal & ilmu yang saya dapat. Ilmu menjadi pemimpim yang baik, ilmu negosiasi, ilmu mendidik team, dan ilmu memberi contoh. Karena menurut saya, menjadi pemimpin tak sekedar menyuruh dan meminta hasil, tapi adalah bagaimana kita berskiap, menunjukkan dengan Act, dengan Attitude dan dengan Aura yang baik. 15 bulan saya mencoba menjadi pemimpin yang baik disini mencoba mengeluarkan segenap energy yang saya punya, namun masih saja ada beberapa KPI yang belum bisa saya penuhi, saya sadar bahwa itu murni kesalahan saya, terlepas dari beberapa faktor yang menghambat. Saya harap, kedepannya ACC Bungo bisa lebih baik lagi, kembali ke level yang seharusnya. Terima kasih untuk team Sales, Operation dan juga AR Management atas semangat dan kontribusi yang diberikan. Terima kasih karena kalian sudah menjadi team yang baik buat saya, sudah mejadi pendengar yang baik dan juga pejuang yang bertindak layaknya Pejuang Sejati. Hasil Positif yang kita raih harus bisa kita pertahankan, kita tunjukkan kalau KITA BISA. Hasil yang masih belum positif merupakan PR kita bersama untuk kita ubah menjadi POSITIF seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya. Semoga budaya dan kekompakan yang kita bangun bisa kita jaga dan kita tingkatkan terus kedepannya. Terima kasih untuk Pak RSH, Pak EDM & Pak CSA, juga Pak AIY sebagai Area Manager Sumbagsel atas ilmu dan supportnya yang luar biasa.

Team ACC Bungo
Hari ini , 22 Sept 2016 merupakan terakhir saya di Muara Bungo, dan juga hari terakhir saya menjadi bagian dari ACC. Terima kasih untuk 4 tahun 8 bulan yang luar biasa. Kedepannya saya akan men-challenge diri saya untuk berkarya di tempat lain. Atas nama Pribadi saya berterima kasih untuk ACC berserta segenap BOD (PAK JJO, PAK WIEM, PAK ARU, PAK HLI, PAK SAM dan PAK SIS), Top Management ( PAK EKU, PAK DSN, PAK DSJ, dll)  dan karyawannya atas kesempatan dan ilmu yang diberikan selama saya di ACC. Mohon maaf atas kesalahan yang saya buat selama saya berkarya di ACC. Salam, ACC YES ACC WUSS ACC LUAR BIASA.

Muara Bungo, 22 September 2016, 12.00 PM
-akhsancatur


99 Pesan Nabi (Buku Komik)

99 pesan nabi karya vbi.djenggotten
Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim.. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT.. hehe kalimat pembukanya mirip ustadz mau ceramah di pengajian-pengajian.  
Kali ini saya mau cerita sedkit tentang buku komik yang sempat saya beli.. dulu awalnya cuma iseng aja, lagi bosen karena mutasi ke suatu daerah kebetulan sebrang kantor ada Mall, lanjut iseng masuk toko buku biar terlihat intelek, dan jeng jengg tanpa pikir panjang lasngsung liat buku komik ini di rak best seller. Yasudah langsung beli aja, dah diniatkan akan segera dibaca.. Karena memang uda kebiasaan, masuk toko buku, beli buku, tapi yagitu sampe untk membacanya itu bisa kepending berbulan bulan hehe..

Singkat cerita, akhirnya dibaca lah buko komik tersebut (buku yang awal saya beli adalah 33 Pesan Nabi Vol 1-2 serta Islam Sehari-hari, baru kemudian berapa tahun setelahnya keluar versi gabungannya 99 Pesan Nabi, gabungan dari 33 Pesan Nabi vol 1-3). Awalnya saya kira buku ini isinya biasa-biasa aja, namun setelah dibaca ternyata saya salah. Penulisnya bisa mereflesikan Pesan Nabi dalam bentuk visual komik jenaka. Isi Pesannya pun sesuai dengan Hadist Nabi Rasulullah SAW. Penulis memvisualkan hadist tersebut kedalam bentuk cerita komik yang singkat, gambar yang bagus, lucu, namun mengena. Pesan atau hadist nabi yang di gambarkan juga yang sederhana2, berkutat dengan kehidupan kita sehari-hari lah.. Seperti, adab bertetangga, adab makan yang baik, adab berbicara, adab berpakaian, serta pesan pesan dari Nabi yang seharusnya kita amalkan secara benar setiap harinya.
salah satu isi kisah nya
karya vbi.djenggotten yang lain
Overall dari semua chapter saya baca sampai habis, buku komik ini wajib untuk anda semua punya. Sebagai koleksi ataupun sebagai penambah ilmu.. karena terladang tanpa kita sadari banyak hal-hal kecil yang tidak kita tahu akhirnya menjadi tahu dengan membaca buku ini.. Apalagi untuk anda semua yang sudah memiliki buntut, sangat pas untuk anak-anak anda. karena biasanya anak-anak sedikit malas membaca buku teks, nah dengan buku ini pastinya anak anda akan senang membacanya, karena pesan yang disampaikan dituangkan dalam bentuk komik.


wassalam..
Akhsan Catur
Muara Bungo 31 Maret 2016


Mereka Cinta, Mereka Sayang..

via cang gugel.com
 
Februari..
Yang katanya bulan penuh cinta. yang katanya bulan penuh kasing sayang. yang katanya bulan paling romatis dibanding bulan-bulan lainnya. Entah kenapa awal mulanya, mungkin karena ada perayaan valentine di 14 Februari, makanya setaip masuk februari semua nuansa berubah menjadi merah menjurus ke pink-pink an. 
Ya meskipun pasti tetep saja ada pro kontra masalah bulan kasih sayang maupung hari valentine, toh kita ga usah ambil pusing. yang terpenting dengan adanya Jargon bulan kasih sayang, serentak di bulan februari menjadi bulan penuh kasih sayang bagi para pelaku usaha Coklat, Bunga, Boneka, dll yang kecipratan orderan. Sampe-sampe Go Jek pun ikur kecipratan orderan di hari valentine kemaren..

Nah, biasanya kasih sayang atau cinta selalu identik dengan kisah laku perbuatan lawan jenis seorang wanita dengan seorang pria entah itu yg berumur ataupun yang masih piyik (yang masih piyik biasanya lebih heboh).. Eh naasnya Jaman Modern Edan sekarang malah kasih sayang dan cinta identik dengan kasih sayang sesama jenis para kaum LGBT (Lesbi, Gay, Bisex & Transgender).. Hah sudahlah, biarkan mereka dilaknat nantinya atas perbuatannya.. Cerita kali ini ga mau bahas masalah LGBT, karena emang buat apa ceritain hal tersebut..

Coba kita sedikit berpikir ga biasa, hal apakah yang bisa kita sebut dengan Cinta atau kasih sayang, yang tidak melulu tentang dua sejoli.. Hal-hal yang hampir setiap harinya kita alami namun tanpa kita sadari hal tersebutlah yang bisa kita bilang cinta sebenarnya, tanpa bawa bawa turunan adam hawa dan tetek bengek rayuan picisan ala Kahlil Gibran yang katanya pujangga tersohor itu..

Kalian tau Bonek, Viking, Aremania, The Jak Mania?? atau kalau bagi kalian yang ga saka barang lokal mungkin tau Hooligan, Liverpulians/The Kopites, Madridistas, Milanisti, Gooners, Citizen, Barcelonistas??. Okeh saya yakin sudah pasti tau lah ya. Kalau bicara soal Cinta dan Kasih sayang, so pasti saya nempatin posisi nomor teratas ini kepada para fans sepakbola ini. Entah magis apa yang bikin mereka seperti itu, membela habis habisan club kesayangan dari mulai beli harga tiket selangit, desak desakan masuk stadion, mentato tubuh, bela belain begadang, sampai adu bacot adu jotos kalau tim kesayangan kalah dan dihina. Kalau dipikir apa yang mereka dapat?? toh cuma perasaan bahagia kalau tim mereka menang dan juara, tidak ada hal lain yang mereka dapatkan. Saya sebenermya juga fans sebuah club sepakbola dan merasakan apa yang mereka rasakan, Cinta... Cinta terhadap klub idola.. kalau dipikir logika sih ngapain juga sampe segitunya, tapi kan kata pujangga dan kata Agnse Monica, Cinta itu kadang kadang tak pakai logika.

Lalu, kalian pernah mendengar nama Ibu Aisyah, Pak Gatot, Ibu Sulistianingsih, Bapak Muljono dan siapapun nama Ibu dan Bapak guru kita dulu waktu kecil.. Atau pernah dengar Ibu Butet? pengajar Suka Anak Dalam di pedalaman Jambi. Atau pernah dengar Indonesia Mengajar? atau Kisah inspiratif guru guru lainnya di desa terpencil lainnya.. inilah salah satu bentuk Cinta dan Kasih Sayang yang saya salut dan angkat topi. Kita sama-sama tahu lah jaman dulu gaji guru berapa??. Gimana rasanya hidup di pedalaman kayak Ibu Butet buat ngajar suku anak dalam, suku yang buta baca tulis dari lahir, suku yang hidup berpindah-pindah dari satu kebun ke kebun lainnya.. atau kisah heroik para lulusan muda yang rela mengabdi ke desa desa untuk jadi tenaga pegajar disana, meskipun kita tahu dengan kepintaran dan rekam jejak akademik mereka, tentunya ga susah buat masuk perusahan multi nasional.. Itulah bukti Cinta, cinta terhadap masa depan Indonesia kedepanya, tentu Indonesia yang lebih baik dengan pendidikan yang merata.
 

Dan inilah Cinta yang sebenarnya cinta. Anda tentu pernah keluar tengah malam, pagi buta atau di waktu subuh melihat seorang bapak-bapak mencari rezeki dengan berbagai macam profesi. Ada supir angkot, driver ojek, pembersih jalan raya, tukang tambal ban, tukang betulin jalan rusak, tukang nasi goreng, tukang pecel ayam, depot jamu, warkop pinggir jalan, security kantor, hansip komplek perumahan, penjaja koran, penjual kue subuh, dan segala macam profesi di saat matahari masih belum tampak. Disaat yang lain yang normal masih tertidur dan terlelap, mereka teteap melawan angin malam untuk keluarga terkasih. Sudahlah, kalo tentang ini ga usah banyak penjelasan kata kata.. Toh kita sudah tahu apa yang mereka lakukuan itu adalah bukti shahih tanda cinta mereka kepada keluarga tersayang, istri dan anak-anak mereka.. Tak kenal waktu, tak kenal capek, meski gelap dan menahan kantuk ya atas nama Cinta terhadap keluarga mereka tetep ikhlas menjalani pekerjaan tersebut.. Ada kepuasan banthin tersendiri  bagi mereka, ketika apa yang mereka kerjakan itu bisa membuat keluarga mereka bahagia dan terus tersenyum setiap harinya.. Bukan sok mennggurui, atau gaya2an kasih nasehat.. buat kalian yang masih punya orang tua, segeralah datangi orang tua kalian atau hub mereka, katakan terima kasih dan katakan kalau kalian menyayangi mereka :). Semua yang telah mereka lakukan selama ini ya simpel, karena Mereka Cinta, Mereka Sayang..

Sayang dan Cinta tak kenal waktu, meski februari dibilang bulan penuh cinta tapi cinta kita harus tetap mekar setiap waktu.. #hasseekkk

salam.

-akhsan catur-
Muara Bungo 17 Februari 2016






Belajarlah dari orang China.

"Tuntutlah ilmu sekalipun di negeri China"

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat itu. Kalimat yang (katanya) merupakan penggalan dari hadist Nabi Muhammad SAW. ya, katanya kalimat itu merupakan sebuah hadist, meski kalau kita berselancar di dunia maya akan kita temukan ulasan tentang lemahnya hadist tersebut. Salah satunya bisa dibaca disini, silahkan baca dan simpulkan sendiri toh saya menulis cerita ini bukan untuk memperdebatkan tentang benar tidak kalau kalimat itu adalah benar Hadist dar Nabi Muhammad SAW. Mau itu hadist shahih (kuat) ataupun lemah, biarkan saja toh kita semua pasti sepakat kalau kalimat itu sudah populer di masyarakat.

Cerita kali ini sengaja saya tulis karena memang kurang lebih 4 tahun ini saya bekerja, berteman, belajar dan ber-bos-kan orang China. Ya, tempat saya bekerja mencari rejeki dan ilmu saat ini adalah group dari perusahan nomor satu di Indonesia, Astra International. Perusahaan yang kita sama-sama tahu berisikan banyak orang China (saya tidak bilang mayoritas, karena kalau dihitung persentase tentu jumlah pribuminya pasti lebih banyak orang pribumi), khususnya di level Managerial.

Sekedar intermezzo, coba kita sedikit bahas tentang China (orang china) secara general. China (Tiongkok) adalah negara dengan penduduk nomor satu terbesar di dunia dengan populasi kurang lebih 1.36 Miliyar kepala. Untuk ukuran luas daratan, China merupakan negara terluas ke-4 setelah Rusia, Kanada dan AS. 213 orang China masuk ke dalam daftar 1.826 Billionaires (kekayaan diatas 1 Milyar $)  versi Forbes, setara dengan 11% populasi orang kaya berasal dari China. Bahkan 8 dari 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pun adalah berasal dari keturunan China. Mungkin jika bisa di statistikan, mungkin 80% total kekayaan di Indonesia, dikuasai oleh 20% keturunan China, mirip seperti hukum pareto. Silahkan gugling sendiri atau langung pelototin forbes.com untuk lebih lengkapnya. Bahkan kalau boleh iseng, coba kalian tanya teman, kerabat, keluarga atau siapapun itu yang bekerja di perusahaan besar, industri FMCG, Banking/Financial, Properti, Otomotif, Media, Telco, Oil & Gas dll pasti bos-bosnya kebanyakan peranakan China.  Sampai-sampai hebatnya tentang china, ada joke berbunyi "Cuma makhluk hidup yang buatan Tuhan, sisanya buatan china (Made in China)". Silahkan anda cek keabsahan joke tersebut, barang apa yang anda punya yang tidak ada kaitannya dengan China?? Hanphone, Laptop, Sepatu, Tas, TV, AC dll.. Pasti Made in China. Sampe-sampe, peniti yang barang sekecil itu pun adalah buatan China.

10 orang terkaya di Indonesia 2015 (forbes.com)
Bukan bermaksud untuk menceritakan hal-hal dari sisi finansial atau material. Namun jaman sekarang, kebanyakan orang menagatakan sukses itu adalah orang yang sudah punya kedudukan tinggi dan mapan secara finansial. Meski tolak ukur sukses orang berbeda-beda, namun mayoritas pasti orang bilang sukses itu ya orang yang uda punya A, punya B, punya C dll.

Kembali ke topik cerita, kenapa kali ini saya coba angkat cerita sesuai judul diatas, Belajarlah dari Orang China. 4 tahun bekerja di tempat bekerja saya sekarang banyak membuka mata saya kenapa orang China itu bisa sukses atau bisa sehebat itu. Tentu ini hanya berdasarkan opini saya, apa yang saya liat selama keseharian saya bekerja di perusahaan ini, bukan berdasarkan riset secara kualtitaif ataupun kuantitatif. Tentu saja tidak perlu riset, toh kalau pada akhirnya semua yang saya ceritakan pasti persis seperti apa yang terjadi di tempat kalian bekerja.

Orang China yang saya tau, yang saya kenal secara pertemanan atau pekerjaan adalah orang yang Do the Best dan Disiplin. Apapun yang mereka kerjakan pasti ingin selalu yang terbaik, dasi sisi penampilan atau isinya. Mereka tidak mau yang mereka kerjakan itu setengah-setengah, mereka mau hasil yang setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya. Pernah saya punya teman di kantor, untuk sebuah tugas akhir presentasi dia rela melakukaan riset kecil-kecilan laangsung ke perusahaan tetangga untuk menyempurnakan tugas akhir dia, padahal lingkup tugas akhir yang dibuat adalah bersifat internal saja. Juga dari sisi disiplin, ketika kebanyakan dari orang-orang pribumi dikantor banyak yang ingin tergesa-gesa pulangmeski perkejaan belum selesai, tapi banyak teman saya yang china malah tetap asik menyelesaikan perkejaannya sampai selesai, tanpa menunda untuk esok hari. Terlepas dari urgent atau tidaknya pekerjaan itu, mereka tetap ingin kerjaan itu beres cepat, sehingga besok-besok mereka bisa mengerjakan hal lain, ataupun tidak ada kerjaan lain besok mereka bisa prepare di esok harinya takut-takut ada pekerjaan dadakan. Ga heran, dulu mereka-merekalah yang sering nemenin saya lembur dikantor waktu di HO dulu.

Ga temen, ga bos. Bos dan Bosnya bos saya juga orang china. China jawa yang keras dan temperament, tiada hari-hari saya lewatkan tanpa lantangan suaranya ang bisa terdengar sampe bilik sebelah. Bos yang selalu rewel menanyakan progress, yang selalu menambahkan pekerjaan baru disaat pekerjaan satu belum beres, bos yang kadang ga mau tau gimana caranya yang penting harus beres dan good result. Terlepas dari sifatnya tersebut, saya sadar cara itulah yang paling cocok untuk bisa jadi bos saya, bos temperament yang mengharuskan segala sesuatu beres pada tepat waktunya dengan hasil yang terbaik. Dia hanya memberi sekali intruksi dan penjelasan, sisanya biarkan saya yang berpikir dan menyelesaikan masalahnya. Kalau dilihat dari sisi negatif tentu bawaanya selalu mengeluh mendapat bos seperti itu, tapi akhirnya kita tersadar, kita sedang ditempa untuk bisa terbiasa dengan hal tersebut, serba cepat, serba urgent, serba harus terbaik, serba cuan cuan cuan. Toh seni memimpin ada banyak caranya, mungkin cara seperti ini lah yang paling cocok dengan saya.

Nah itu yang saya pelajari dari orang china di lingkup pekerjaan internal saya. Kalau kita bicara dari lingkup lain, tentu masih banyak hal luar biasa lainnya dari orang china. Dagang, Niaga, Bisnis atau Jualan, apapunlah itu namanya ga bakal ada yang ga setuju kalo orang china adalah jawara soal ginian. Silahkan cek tempat sentra bisnis, mau itu Mol, Pasar, ITC, semuanya mayoritas orang Cina. Monggo ke Tanah Abang, cuma ada 2 penguasa disana, orang China dan orang Padang. Silahkan ke Moll & ITC ketika "boleh kakak, cari apa kakak" dipekerjakan oleh pemilik-pemilik yang notabene banyak orang China. Atau ga usah jauh2, silahkan anda iseng mampir ke ruko2 atau toko2 grosiran di pasar daerah anda, entah itu kelontongan (barang harian), toko emas, toko jam sampai toko bangunan, bisa dipastikan mayoritas pemain nya adalah orang China (meski juga banyak orang pribumi).

toko kelontong (via om gugel)
 Pertanyaan simpelnya, kenapa mereka semua bisa seluar biasa itu?. Kalau yang saya lihat, orang China itu punya etos kerja yang luar biasa dan pastinya sense of business nya ga kalah hebat. Kalau anda gugling, taipan-taipan konglomerasi China itu awalnya hanya bisnis kecil-kecilan. Contoh yang sederhana saja, Astra International, awalnya hanya sebuah toko kelontongan rumahan yang menjual kebutuhan sehari-hari, namun seakarang sudah melaham semua lini bisnis di Indonesia dan menjadi perusahaan no 1 di Indonesia. Kurang lebih, inilah sedikit etos kerja yang saya perhatikan dari orang China dalam berbisnis/berdagang :
- Harga Kompetitif. Untung gapapa sedikit, yang terpenting dalam kuantitas yang banyak
- Keuntungan yang didapat bukan untuk dikonsumtifkan, namun di puter lagi sebagai modal untuk perlebar usaha (klo kebanyakan kita, keuntungan dipakai buat konsumtif)
- Lebih baik duit buat beli toko atau nambah modal dulu (otaknya isinya, invest invest, cuan cuan). Beli rumah, mobil bisa nanti-nanti.
- Berpikir bisnis jangka panjang, bersikap jujur dalam berdagang jadi bikin customer itu menjadi langganan
- Tidak menjelekkan toko lain atau toko sebelah, mereka percaya akan etika dan moral (ga hanya mikir untung aja).
- Ulet, gerak cepat, tidak santai-santai dan disipilin. (coba cek sendiri klo belanja ke mereka, pasti gerakanan cepat).
- Tag team, kerja sama yang win-win dengan sesama kolega bisnisnya. Maju bersama, bukan saling menjatuhkan.
- Keras terhadap diri sendiri. Tahan banting, gagal coba lagi, gagal coba lagi. Masalah adalah batu loncatan, dan bukan penghalang sebuah keberhasilan.
- Mendidik anak-anak untuk berbisnis dari dini, ga salah klo kita liat ketika masuk toko orang china pasti ikut melibatkan anak-anak mereka
- dan masih banyak lagi etos kerja yang bisa bikin orang china bisa sesukses itu, mungkin nanti saya akan dapat jawabannya setelah makin banyak bergaul dengan orang china.

Kurang lebih itulah yang saya pelajari dari orang China, orang-orang yang dianggap minoritas di Indonesia namun merekalah pemilik mayortitas kekayaan Indonesia. Dimana ada mereka, pasti ada lahan bisnis yang bisa menghidupkan suatu daerah. Meski segelintir orang tetap saja masih memandang sinir RAS mereka, tapi patut diacungi jempol kalo merekalah bisnisman sejati. Tundukkanlah ego kita, belajarlah dari mereka, belajar dari bagaimana mereka bersikap dan berusaha sebaik-baiknya untuk mencapai suatu tujuan.

Mari, Belajarlah dari Orang China.

*Cerita ini hanya bersifat opini, jika ngerasa tidak pas ya monggo. toh masing-masing orang punya opini masing-masing tentang orang China.

Muara Bungo.
31 Januari 2016
Ditulis ketika sedang duduk sambil mendengar lagu Koil sambil menunggu closing kantor.

2016.. Mari Lebih Baik Lagi..

Bismillah..

Welcom 2016.. Tahun yang menurut paham tioghoa (china) sebagai tahun Monyet, dimana Shio Monyet digambarkan dengan Kecerdasan dan Kelincahan.. Ga salah Om Darwin di era abad 19 bilang kalau Monyet (Kera) adalah nenek moyang kita, cikal bakal kita sebagai manusia utuh sempurna seperti saat ini.. Meskipun sampe saat ini teori itu masih menjadi debat kusir, yang pro Duniawi dan Pro Agami.. Saya sih nggak ambil pusing dengan teori itu, biarlah orang-orang yang berkepentingan yang urus itu..
via om gugle.com
Kembali ke Tahun 2016. Tahun Monyet, dan untuk tahun ini masuk kedalam Element Api. Element yang menggambarkan Semangat dan Antusias yang berkobar, seperti api yang membakar. (Bagi yang masih kurang mudeng (paham) masalah elemen dan shio-shio tersebut silahkan gugling saja, lengkap membahas tentang Hewan dan Element  bumi tersebut)..

Nah, kalo di fusion (gabung) Monyet-Api tentu bisa terbayangkan, tahun ini adalah tahun yang ciamik bagi para pemilik Shio Monyet-Api. Perpaduan antara kecerdasan, kelincahan, semangat juang dan antusias yang berkobar.. Sungguh perfect sebagai awal mula mencapai kesuksesan ditahun ini, sukses karir, pendidikan bahkan cinta..
via om gugle.com
Ok, jika kalian bukan penganut paham yang percaya akan shio maupun rasi bintang abaikan aja.. Toh saya pun sebenarnya tidak percaya akan hal itu, saya tetap hanya percaya Ketuhanan sesuai agama yang saya yakini. Ini lebih kepada konteks ilmu, ilmu rasi bintang ilmu yang dipercaya masyarakat China kuno, yang tidak ada salahnya kita mengetahui ilmu tersebut. Toh Nabi kita Muhammad SAW aja menyuruh kita dalam hadisnya (meski hadist ini tidak shahih/lemah) "Tuntutlah Ilmu Sekalipun ke Negeri China"..

So, mari kita semua awali tahun ini dengan penuh semangat dan antusias tinggi. selalu percaya bahwa tahun ini akan jauh lebih baik lagi dari tahun lalu. Semoga saja tahun 2016, Indonesia pada umumnya bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kesejahteraan rakyat bisa semakin baik, politik bisa lebih bersih lagi (meski agak sulit), dan pastinya tidak ada konflik tidak terjadi lagi.. Juga khususnya bagi saya, semoga 2016 ini bisa menjadi tahun yang lebih baik, baik dari sisi Agami dan Duniawi..

2016.. Mari lebih baik lagi..

salam -akhsancatur
M. Bungo 23 Januari 2016



Powered by Blogger.

Total Pageviews

visitor

Followers