Mudahnya mendapatkan UANG di Jakarta (1)

undefined undefined

assalamualaikum.

Cerita kali ini sebenrnya udah lama pengen sya tulis, tp baru skrg kesempetan nulisnya. (alasan klasik, sok sibuk hehe).. Mumpung waktunya pas sama hari ulang tahun ke 484 buat Jakarta, jd sekarang mau cerita ttg kota Jakarta.. Biar lebih fokus, cerita skrg akan saya persempit.. Saya akan cerita ttg "Mudahnya mendapatkan uang di Jakarta", tp ini pure dr opini saya aja, hasil dr hidup di Kota Jakarta dari lahir, jd maaf2 klo salah2 atau kurang berkenan menulisnya..

*bunderan HI - Thamrin, Jakarta

Seperti kita tahu, ibukota kita ini semakin lama semakin penuh, semakin sembrawut, dan semakin tidak tertata rapih. Menurut data statistik terbaru (Sensus 2010), jumlah penduduk Ibukota Jakarta adalah 9.588.198 Jiwa sedangkan Tahun 2005 sebesar 8.860.381 jiwa (naik hampir 200rb jiwa pertahun). Jumlah tsb boleh dibilang overload untuk ukuran Kota Jakarta yg luasnya 662,33 KM2. Sehingga kepadatan penduduk di Jakarta sekitar 14.476 jiwa/KM2. Alasan mengapa jumlah penduduk Jakarta selalu bertambah tiap tahunnya cuma 1, UANG. Karena banyak orang beranggapan kalau mau cepet dapet UANG ya ke Jakarta (padahal kan ga gitu juga). Fenomena itu bisa kita liat ketika lebaran, Jakarta tiba2 menjadi sepi, kosong, sunyi, karena separoh lebih penduduknya mudik ke kampung masing2. Berarti sudah jelas, mereka ke Jakarta ya demi UANG, demi kehidupan yang lebih baik (karena rata2 keberhasilan hidup seseorang itu diukur dari banyaknya HARTA yg mereka punya)..

Okay, saatnya masuk ke inti cerita "Mudahnya mendapatkan uang di Jakarta". mungkin bukan saya aja yg beropini seperti ini, teman2 pasti menyadari hal yang serupa. Anda pernah melihat tukang parkir liar?, pengemis sehat tapi sakit?, jokey 3 in 1?, pemuda2 di putaran jalan raya?, anak kecil berkeliaran di lampu merah?, dan msh banyak lagi cara2 "MUDAH" lainnya utk mendapatkan uang di Jakarta. Mungkin secara perhitungan kotor hasil dari pekerjaan2 tersebut tidaklah seberapa dibanding pekerjaan resmi lainnya (berdagang, pegawai, dll). Tp bila kita lihat dari pengorbanan (bentuk usaha) yang dilakukan orang2 tersebut (hanya modal nekat dan anti malu, tidak perlu pintar), bisa dibilang cukup untuk kebutuhan mereka sehari2. mari kita bahas 1 persatu.

1. Tukang Parkir Liar


sering makan di kedai makanan dipinggir jalan yg rame? ,pasar tumpah? ato ke minimarket A? ato tempat2 lain yg sebernernya aman tp ntah knp tiba2 ada tukang parkir yg siap mengadahkan tangannya ketika kita hendak pergi. Inilah tipe pekerjaan pertama yg saya anggap masuk dalam kriteria "Mudahnya mendapatkan UANG di Jakarta". Tak perlu banyak penjelasan, pekerjaan ini tak perlu pintar, tak perlu pakaian rapih tak perlu pengorbanan berarti, hanya bermodalkan betah duduk berlama2 disuatu tempat. plus 1 buah sempritan. (klo tukang parkir resmi gedung2 ato mall beda cerita yah, ini yg liar2 pinggir jalan aja)

Mari kita hitung2 secara kasar pendapatan mereka. asumsi tempat adalah tempat makan ramai pinggir jalan atau pasar tumpah.
1 motor = 1000
1 mobil = 2000
1 hari tempat makan ramai itu bisa dikunjungi 100 motor. 100 x 1000 = 100.000. dan 20 mobil. 20 x 2000 = 40.000. total pendapatan sehari 140.ooo rupiah, rata2 tukang parkir itu 2 orang. jadi 140.000/2 = 70.000 per orangnya. 70.000 x 30 hari = 2.100.000 rupiah dalam 1 bulan. CUKUP KAN UNTUK UKURAN BEKERJA SEPERTi ITU??. (gmn klo tempat yg lebih ramai??)


Malah di beberapa tempat dijakarta, pekerjaan ini sudah terorganisir. Dipimpin oleh seorang Preman/Bos yang tiap hari tinggal terima setoran dr anak buahnya. karena memang pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan ini cukup mejanjikan walau hanya dengan modal seadanya saja.

2. Pemuda di Putaran Jalan Raya (Pak Ogah)

Sebenernya saya ga tahu nama sebutan untuk profesi yg satu ini, tp mungkin nama pak ogah cocok buat profesi ini. Untuk kita yg hidup di Jakarta pasti hampir tiap hari liat profesi orang2 ini, pemuda2 yg banyak terdapat di putaran jalan raya, maupun hanye sekedar belokan. Mirip dengan tukang parkir liar, profesi ini hanya bermodalkan saja niat yg kuat, tak perlu pakaian rapih apalagi ijazah sekolah. malah tidak perlu modal sempritan layaknya tukang parkir, hanya bermodalkan badan dan batuan tangan yg lihai saja.

oke ga usah banyak cerita, pasti kita tahu semua bagaimana jobdesc profesi yang satu ini, hanya membantu mobil untuk mutar saja, begitu mudah dan simple. mari kita hitung2 secara kasar pendapatan mereka, dengan asumsi :
1 Mobil = 500 rupiah
kita asumsikan puteran jalan tempat pak ogah ini sangat ramai sekali, yg peak hour (pagi dan sore) bisa capai 100 sejam nya. anggep aja peak hour pagi 2 jam dan sore 2 jam. jadi total 4 jam = 400 mobil. 400 Mobil x 500 perak = 200.000 rupiah per hari. anggep 1 bulan itu 22 hari kerja (sabtu minggu ga usah kita itung deh, anggep aja jalanan sepi), jadi 200.000 x 22 = 4.400.000 mereka terima dlm 1 bulan. kita asumsikan mereka bekerja team 2-3 orang, sedikitnya hampir 1,5 juta per orangdalm 1 bulannya kan?. cukup megah untuk pekerjaan yg hanya berdiri modal badan di putaran jalan raya.

oke dari 2 pekerjaan diatas saya bisa menarik sedikit kesimpulan kecil, ternyata memang di Jakarta itu sebenarnya mudah untuk mencari uang, tanpa Modal, hanya butuh bawa badan dan rela kena panas dan debu saja bisa dapat uang. Tapi sygnya, memang tidak berlandaskan pendidikan. hasil 2 pekerjaan diatas habis untuk sesuatu yg sia2, untuk rokok dan minum2. tidak sedikit dari mereka yg hanya menghabiskan penghasilan per hari yg lmyn tersebut untuk foya2 bersama tmn2 gerombolan mereka. coba seandainya mereka sedikit pintar memanage pendapatan tsb, mereka bisa kumpulkan untuk modal membuka usaha kecil2an.

itu baru 2 contoh, dipostingan selanjutnya saya akan bercerita lagi ttg Pekerjaan apa yg sangat"mudah" di Jakarta untuk mendapatkan Uang.

nanti kita lanjut di bagian ke 2, wassalam. -akhsancatur-

Cerita dibalik Pendidikan di Indonesia

undefined undefined

assalamualaikum.

wah hampir 2 bulan nih ga posting cerita.. bukan untuk mencari alasan, tp emang lagi agak sedikit sibuk akhir2 ini, mulai dari kerjaan kantor sampe urusan perniagaan hehehe.. niat cerita hari ini juga ga sengaja sebenrnya, kebetulan td abis baca koran KOMP*S (15 Juni) sama yg berita bbrp hari yg lalu (lupa tgl berapa hehe).. mungkin saya ga akan cerita detail ttg isi berita do koran tsb, tp akan coba bahas inti dan garis besarnya aja.


cerita pertama, cerita yg ud dibahas oleh tv2 nasional, dan td dibahas oleh koran KOMP*S. Cerita ttg seorang anak SD yg dipaksa oleh gurunya memberi contekan massal kepada tmn2nya pas UAN berlangsung, usut punya usut sang guru ternyata disuruh oleh Kepala Sekolah untuk meminta diadakan contek massal agar siswanya lulus UAN semua, dan nama sekolah tidak tercemar. ga sampe situ aja, ternyata ketika si anak cerita ke orang tuanya, dan orang tuanya melapor kepada pihak terkait karena anaknya dipaksa memeberikan contek massal pas UAN, ternyata si keluarga anak itu di usir dari daerah tempat mereka tinggal karena melaporkan Contek Massal tersebut. warga2 daerah tersebut takut anak2 mereka jadi tidak lulus akibat pelaporan sang orang tua ke pihak berwajib. yah DIUSIR dari tempat mereka tinggal hanya karena melaporkan anaknya yg dipaksa memberikan CONTEKAN MASSAL ketika UAN. sungguh sebuah cerita yg ironis, mengapa bisa sampai terjadi di negara kita ini.


cerita kedua, msh sama dr koran KOMP*S (soalnya di rumah langganan, jd setiap hari baca sebelum ngantor hehe) . Saya lupa kpn tglnya, tp sya masih ingat isi berita tsb. masih tentang pendidikan di Indonesia, namun ini bukan kejelakan, namun sebuah cerita yg bisa membuat kita berpikir, dan kita akan malu, tapi bisa membuat motivasi juga bagi kita. Isi beritanya adalah, kisah seorang anak perempuan SMP dikampung di Jawa Tengah (atau Timur lupa) yang berjuang keras, bersekolah di SMP terbuka di kampungnya. Anak perempaun itu bersekolah setiap harinya dr petang sampai malam hari di SMP terbuka sepulang dr dia bekerja serabutan membantu orang tuanya di pagi dan siang hari. Alasan dia tetap melanjutkan sekolah disela kesibukannya membantu orang tuanya mencari nafkah cuma 1, "DIA INGIN IKUT UAN, DAN PUNYA IJASAH SMP". ya hanya ingin selembar IJASAH SMP. alasan nya pun sederhana, ternyata anak perempuan itu ingin menjadi PRT kelak, ya Pembantu Rumah Tangga. karena menurut teman2nya dikampung, gaji PRT bila lulus SMP itu gajinya lebih besar dari PRT yang tidak sekolah, ataupun yg hanya lulus SD. "Gaji pembantu kalau lulus SMP itu bisa 500 rb sebln, klo cuma lulusan SD hanya sekitar 300 rb sebulan. Lumayan bisa buat dikasih ke orang Tua. Makanya saya berjuang keras untuk UAN thn ini" ucap anak perempuan itu polos. Tp sayang, setelah UAN SMP selesai dan hasil diumumkan, ternyata nilai nya tidak mencukupi untuk dikatakan Lulus UAN SMP. anak perempuan tsb sedih, namun dia tidak patah semangat, dan dia berncana untuk mengambil ujian Paket B (persamaan SMP atau setara SMP). Coba bayangkan, hanya ingin menjadi seorang PRT anak tsb rela berusaha keras untuk bersekolah. namun kebanyakan pelajar jaman sekarang selalu punya cita2 tinggi namun tidak ingin berusaha keras untuk mengapai impian tersebut.


mungkin hanya itu 2 cerita yg bisa saya tulis. Tak perlu banyak coment, toh kita pasti mengerti hikmah dibalik 2 cerita diatas. Semoga dengan ada adanya 2 cerita diatas tersebut bisa membuka mata, hati dan pikiran kita agar terus berusaha sekeras mungkin namun tetap selalu berbuat baik dan jujur salam menjalani hidup ini. semoga kita bisa terus belajar untuk merubah diri kita menjadi semakin baik, dan terus semakin baik.

Selalu ada hikmah dibalik sebuah cerita. wassalam. -akhsancatur.

Powered by Blogger.

Total Pageviews

visitor

Followers